I. TUJUAN
1. Mengetahui tipe respirasi pada jamur rhizopus.
2. Untuk mengetahui waktu yang di butuhkan paling efektif
Mendapatkan hasil respirasi terbaik
II. ALAT DAN BAHAN
Alat ;
· Pemanas
· Pengukus
· Baskom
· Peniris
· Plastik pembukus
Bahan ;
· ½ kg kedalai
· 2 sendok teh laru
· 1 sendok teh tepung tapioka
III. PROSEDUR
A. Pembuatan laru
1. Memilih tempe yang bewarna putih, kemudian mengiris tipis dan menjemurnya di bawah sinar matahari sampai kering.
2. Menumbuk halus tempe kering, menyaringnya dan menyimpan di tempat yang kering.
B. Menyiapkan medium tumbuh jamur rhizopus.
1. Merendam kedelai kurang lebih 6 jam
2. Mengukus kedelai kurang lebih 30 menit, kemudian mengupasnyasapai mbabersih.
3. Mencuci kedelai kupas kemudian mengukus kembali kurang lebih 30 menit
4. Meniriskan kedelai dan membiarkan sampai dingin angin
5. Mencampur kedelai dengan laru dan tepung tapioka
6. Membagi adonan menjadi 6 bagian yang sama dan membungkusnya
Menggunakan plastik pembungkus
7. Memberi label A1, A2, A3, dan B1, B2, B3.
A1, A2, A3, diberi aerasi, sedangkan B1, B2, B3 di biarkan tertutup rapat
8. A1dan B1 diamati pada hari ke-1
A2 dan B2 di amati pada hari ke-2
A3 dan B3 di amati pada hari ke-3
9. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
IV. TABEL PENGAMATAN
No.
Tes
Organoleptik
Terbuka
Tertutup
keterangan
A1
A2
A3
B1
B2
B3
1
Tekstur
Mulai memadat
Sangat padat
Sangat padat berair
Berbutir
Berbutir
Berbutir
B2 : Plastik menggembung
2
Warna
Mulai memutih
Putih
Coklat
Coklat
Coklat
Coklat
3
Aroma
Harum
Harum
Harum agak busuk
Harum
Harum
Agak Asam
4
Suhu
Hangat
Hangat+
Hangat
Dingin
Dingin
Dingin
V. PEMBAHASAN
1. Membandingkan Respirasi Antara A1 dan B1
Katabolisme adalah reaksi penguraian atau pembongkarann senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan melepaskan energi. Pada proses katabolisme saya melakukan pengamatan resprasi sel. Dimana, respirasi sel dibagi menjadi:
a. Resprasi An aerob : respirasi yang tidak memerlukan oksigen bebas dan menggunakan oksigen terikat [NaOH,KOH].
b. Respirasi Aerob : respirasi yang memerlukan oksigen bebas (O2).
Saya melakukan pengamatan respirasi yang terjadi pada jamur Rhizopus Orizae dengan membuat medium tumbuh A1,A2,A3 diberi aerasi. Dan B1,B2,B3 di biarkan tertutup rapat. Pada hari pertama, saya melakukan pengamatan pada A1(diberi aerasi) dan B1(dibiarkan tertutup). Saya memperoleh hasil bahwa pada A1 tekstur tempe mulai memadat, berwarna mulai memutih, beraroma harum, dan memiliki suhu hangat. Hal ini terjadi karena pada A1 diberi aerasi dan jamur Rhizopus melakukan pembongkaran glukosa(cadangan makanan) dalam biji dengan melakukan respirasi. Jamur Rhizopus melakukan respirasi dengan memerlukan Oksigen bebas (respirasi aerob), sehingga rumus reaksi:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O+ Energi
Pengamatan :
· Tekstur mulai memadat karena hifa jamur mulai menghubungkan biji kedelai.
· Berwarna mulai memutih dikarenakan hifa jamur Rhizopus mulai tmbuh.
· Memiliki aroma harum, karena miselium kapang bercmpur dengan aroma lezat dari asam amino bebas.
· Dan bersuhu hangat dikarenakan ada indikasi energi yang dihasilkan dari pembongkaran glukosa (C6H12O6).
Energi yang dihasilkan berupa ATP, dan dalam 1mol glukosa memiliki energi sebesar 38ATP, yang dihasilkan dari tahapan pembongkaran glukosa menjadi karbondioksida(CO2), air(H2O), dan energi. Tahapan pembongkaran glukosa:
1. Tahap 1 (glikolisis)
Dalam tahap ini terjadi pemecahan glukosa menjadi asam piruvat dengan bantuan enzim dan terjadi di sitosol. Glukosa merupakan gula dengan enam karbon. Melalui glikolisis glukosa dipecah menajdi 2 gula dengan tiga atom karbon. Gula-gula sederhana tersebut dioksidasi dan atom-atom sisanya disusun kembali membentuk molekul piruvat. Selama tahap pengubahan gula dengan tiga atom karbon ke piruvat di sitoplasma, dua mol NAD+ di reduksi menjadi NADH. Dalam tahap ini terbentuk pula 2 ATP. Sehingga hasil dari tahap glikolisis adalah 2 asam piruvat, 2NADH, 2ATP.
2. Tahap II (Dekarboksilasi oksidatif)
Tahap ini merupakan tahap pembentukan CO2 melalului reduksi dengan O2 sebagai penerima elektronnya. Dekarboksilasi oksidatif merupakan pengubahan asam piruvat menjadi asetil ko-A dan menghasilkan CO2 dan 2NADH2. Dalam tahap ini tidak dihasilkan ATP.
3. Tahap III (Daur krebs)
Dalam tahap ini, terjadi pengubahan Asetil ko-A yang selanjutnya menjadi asam sitrat secara aerob serta menghasilkan CO2, air (H2O), dan energi kimia yang berupa 2ATP, 6NADPH, dan 2FADH2.
4. Tahap IV (Transportasi elektron)
Energi yang dihasilkan dari tahap ini adalah 32ATP. Sehingga jumlah energi yang dihasilkan oleh reaksi aerob adalah 36ATP yang dihasilkan dari :
ü Glikolisis 2ATP
ü Dekarboksilasi Oksidatif -
ü Daur krebs 2ATP
ü Transport elektron 32ATP
Sementara pada B1(dibiarkan tertutup) diperoleh tekstur yang masih berbutir, berwarna coklat, berbau harum, dan memiliki suhu dingin. Hal ini dikarenakan jamur Rhizopus mengalami respirasi aerob, sementara pada B1 jamur Rhizopus kekurangan Oksigen bebas yang menyebabkan pertumbuhan hifa akan terhamabt dan tidak berjalan lancar.
Pengamatan :
· Tekstur berbutir dikarenakan tidak ada O2 yang menyebabkan hifa tidak tumbuh.
· Berwarna coklat dikarenakan hifa tidak tumbuh dan tetap berwarna kedelai.
· Beraroma harum karena aroma laru pada biji.
· Bersuhu dingin karena pada B1 tidak menghasilkan energi ATP yang bsar seperti A1.
Pada B1 bersuhu dingin dan hanya menghasilkan sedikit ATP, namun pada B1 masih mengalami glikolisis yang menghasilkan 2 asam piruvat, 2 ATP, 2 NADH, sementara pada saat tahap siklus krebs B1 tidak memperoleh O2 yang menyebabkan respirasi jamur Rhizopus tidak sempurna.
2. Membandingkan Respirasi Antara A2 dan B2
Pada hari kedua, saya melakukan pengamatan pada A2(diberi aerasi) dan B2(dibiarkan tertutup). Saya memperoleh hasil bahwa pada A2 tekstur tempe sangat padat, berwarna putih, beraroma harum, dan memiliki suhu lebih hangat. Hal ini terjadi karena pada A2 diberi aerasi dan jamur Rhizopus melakukan pembongkaran glukosa(cadangan makanan) dalam biji dengan melakukan respirasi. Jamur Rhizopus melakukan respirasi dengan memerlukan Oksigen bebas (respirasi aerob), sehingga rumus reaksi:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O+ Energi
Pengamatan :
· Tekstur sangat padat karena hifa jamur semakin menghubungkan biji kedelai.
· Berwarna mulai memutih dikarenakan hifa jamur Rhizopus mengalami pertumbuhan yang maksimal.
· Memiliki aroma harum, karena miselium kapang bercmpur dengan aroma lezat dari asam amino bebas.
· Dan bersuhu lebih hangat dikarenakan adanya energi maksimal yang dihasilkan dari pembongkaran glukosa (C6H12O6) pada hari ke-2.
Sementara pada B2(dibiarkan tertutup) diperoleh tekstur yang masih berbutir, berwarna coklat, berbau harum, dan memiliki suhu dingin. Hal ini dikarenakan jamur Rhizopus mengalami respirasi aerob, sementara pada B2 jamur Rhizopus kekurangan Oksigen bebas yang menyebabkan pertumbuhan hifa akan terhamabt dan tidak berjalan lancar.
Pengamatan :
· Tekstur berbutir dikarenakan tidak ada O2 yang menyebabkan hifa tidak tumbuh.
· Berwarna coklat dikarenakan hifa tidak tumbuh dan tetap berwarna kedelai.
· Beraroma harum karena aroma laru pada biji.
· Bersuhu dingin karena pada B2 tidak menghasilkan energi ATP yang bsar seperti A2.
pada saat saya melakukan pengamatan pada B2, pembungkus plastik pada B2 menggembung. Hal ini disebabkan karena pada saat saya melakukan pembumgkusan pada kedelai, terdapat O2 yang tertahan. Akibatnya ada CO2 yang tertahan dalam plastik. CO2 diperoleh dari tahapan respirasi yang dilakukan oleh rhizopus. Pertama, mengalami glikolisis yang menghasilkan 2 asam piruvat, 2 ATP, 2 NADH.
Setelah melalui tahap glikolisis, dilanjutkan ke tahap Dekarboksilasi oksidatif yaitu asam piruvat (C3) hasil glikolisis dari sitosol diubah menjadi Asetil koenzim A(C2) di dalam mitokondria, molekul piruvat (C3) melepaskan elektron(oksidasi) membentuk CO2 (Asam piruvat dipecah menjadi CO2 dan C2).
Reaksi:
2C3H4O3 + Co A 2C2H3O-CoA + 2CO3
Namun pada B2 tidak dapat melanjutkan ke tahap siklus krebs, karena B2 tidak terdapat aerasi dan tidak memperoleh O2.
3. Membandingkan Respirasi Antara A3 dan B3
Pada hari ketiga, saya melakukan pengamatan pada A3(diberi aerasi) dan B3(dibiarkan tertutup). Saya memperoleh hasil bahwa pada A3 tekstur tempe sangat padat berair, berwarna coklat, beraroma harum agak busuk, dan memiliki suhu hangat. Hal ini terjadi karena pada A3 diberi aerasi dan jamur Rhizopus melakukan pembongkaran glukosa(cadangan makanan) dalam biji dengan melakukan respirasi. Jamur Rhizopus melakukan respirasi dengan memerlukan Oksigen bebas (respirasi aerob), sehingga rumus reaksi:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O+ Energi
Pengamatan :
· Tekstur sangat padat berair karena saat menglami respirasi, respirasi aerob menghasilkan uap air(H2O) dan tidak terjadi penguapan yang menyebabkan tempe padat berair.
· Berwarna coklat karena tempe mengalami respirasi rendah dan membuat warna berubah.
· Memiliki aroma harum agak busuk karena medium yang telalu lembab dan terlalu lama. penyimpanan mengakibatkan adanya bakteri lain masuk melalui aerasi.
· Dan bersuhu hangat,suhu ini menurun dari A3 karena cadangan glukosa dalam biji mulai habis.
Energi yang dihasilkan mengalami penurunan dari A3, karena tingkat respirasi menurun. Hal itu disebabkan berkurangnya glukosa dalam biji yang menyebabkan tidak ada cadangan makanan yang akan dibongkar menjadi energi.
Sementara pada B3(dibiarkan tertutup) diperoleh tekstur yang masih berbutir, berwarna coklat, berbau agak asa, dan memiliki suhu dingin. Hal ini dikarenakan jamur Rhizopus mengalami respirasi aerob, sementara pada B3 jamur Rhizopus kekurangan Oksigen bebas yang menyebabkan pertumbuhan hifa akan terhamabt dan tidak berjalan lancar.
Pengamatan :
· Tekstur berbutir dikarenakan tidak ada O2 yang menyebabkan hifa tidak tumbuh.
· Berwarna coklat dikarenakan hifa tidak tumbuh dan tetap berwarna kedelai.
· Beraroma agak asam karena terlalu lama penyimpanan tanpa O2 menyebabkan pH menjadi asam, dan memiliki aroma asam.
· Bersuhu dingin karena pada B3 tidak menghasilkan energi ATP yang bsar seperti A3.
Pada B3 bersuhu dingin dan hanya menghasilkan sedikit ATP, namun pada B3 masih mengalami glikolisis yang menghasilkan 2 asam piruvat, 2 ATP, 2 NADH, sementara pada saat tahap siklus krebs B3 tidak memperoleh O2 yang menyebabkan respirasi jamur Rhizopus tidak sempurna.
Dari percobaan yang saya lakukan, bahwa pada medium tumbuh A(diberi aerasi) jamur Rhizopus melakukan respirasi yang di tandai dengan menghasilkan energi. Sementara pada medium tumbuh B(dibiarkan tertutup) jamur Rhizopus tidak melakukan respirasi karena tidak terdapat O2.
VI. KESIMPULAN
1. Tipe respirasi pada jamur Rhizopus yaitu Aerob.
2. Waktu yang dibutuhkan paling efektif mendapat hasil respirasi terbaik yaitu 2 2hari (48 jam).
Best Casinos Near Me (ALT) - Mapyro
BalasHapusHotels Near Casinos in Las Vegas (ALT) · Hotels 제천 출장마사지 near Casino Hotel 통영 출장마사지 · 포천 출장마사지 Hotels near Casino Hotel · Hotels 시흥 출장샵 near Casino Hotel · Resorts Casino Hotel · Hotel near Casino Hotel. 강릉 출장마사지