Senin, 09 Maret 2015

PIDATO (Toleransi adalah Kunci Persatuan Nasional)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu

Yang saya hormati Ibu guru SMA Negeri 1 Blega
Dan yang saya sayangi teman sekalian yang berbahagia.

                   Di pagi yang cerah ini marilah kita bersama-sama panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, nikmat dan hidayahnya kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw, karena beliaulah yang membawa kita dari alam jahiliyah maenuju alam islamiyah ini.
                   Pertama, saya ucapkan terimakasih kepada Hadirin sekalian karena saya telah di ijinkan untuk berpidato dengan judul “Toleransi adalah kunci persatuan nasional”. Secara lansung maupun tidak langsung, kita hidup didunia ini secara berdampingan dan berbeda-beda. Berbeda agama, berbeda suku, berbeda budaya. Dan selama kita hidup berdampingan, satu sisi ada yang memang positif dan baik sementara disisi lain kita memang negatif dan tidak baik.
                   Untuk mencegah adanya perselisihan antar manusia, saya ingin mengajak hadirin sekalian untuk menanamkan sikap toleransi dalam hidup berdampingan. Toleransi adalah sikap kita untuk menghormati dan menghargai segala tindakan yang dilakukan oleh orang lain. Dan siapa yang berhak kita toleransi??? Yang berhak kita toleransi adalah semua manusia yang ada di dunia ini selama mereka masih melakukan tidakan yang tidak keterlaluan. Dari mereka yang sama dengan kita, hingga mereka yang berbeda agama, berbeda budaya, berbeda suku, dll.karena walaupun kita berbeda-beda, akan tetapi kita satu negara dan di ikat dengan Persatuan Nasional.
                   Toleransi dalam hidup terbagi atas toleransi terhadap sesama muslim dan toleransi terhadap kaum nonmuslim. Toleransi sesama muslim merupakan suatu kewajiban, karena di samping sebagai tuntutan sosial,  juga merupakan wujud persaudaraan yang terikat oleh tali Aqidah yang sama. Adapun toleransi terhadap non muslim mempunyai batasan tertentu selama mereka mau menghargai kita, dan tidak mengganggu kita. Mereka pun harus kita hargai karena pada dasarnya kita sama yaitu sebagai makhluk Allah SWT. Jadi walaupun kita berbeda agama, kita juga harus bisa menghormati mereka. Namun tidak dianjurkan kepada kita bertoleransi dengan orang yang berbeda agama tentang aqidah dan kepercayaan, karena telah dijelaskan dalam Surah Al-kafiruun ayat 1- 6 yang artinya “Katakanlah: Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah , Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah, Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. Jadi kita boleh bertoleransi dengan umat non muslim dalam hal dunia saja, tidak untuk akhirat.
                   Bersikap toleransi bukan berarti kita toleran terhadap sesuatu secara membabi buta tanpa memiliki pendirian, tetapi harus dibarengi dengan suatu prinsip yang adil dan membela kebenaran. Kita tetap harus tegas dan adil jika dihadapkan pada suatu masalah baik menyangkut diri sendiri, keluarga ataupun orang lain. Kita sebagai pelajar harus mempunyai sikap toleransi terhadap apa yang ada di sekitar kita, contohnya mematuhi tata tertib sekolah, saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar, Berkata yang sopan, tidak berbicara kotor, atau menyinggung perasaan orang lain. Insyallah, apabila kita menerapkan sikap toleransi dalam diri kita, rasakan sendiri manfaatnya, kita akan hidup berdampingan secara damai, adanya kesejahteraan, persatuan dan kesatuan dapat kita wujudkan bersama, dan pembangunan negara yang kita rencanakan akan berjalan lancar.

                   Jadi, Mari kita tegakkan Toleransi dalam diri kita. Karena toleransi merupakan kunci persatuan nasional, agar kita generasi muda dapat bersama-sama membangun negara Indonesia dengan ikatan persaudaraan yaitu merasa satu darah Indonesia.
                   Mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati hadirin sekalis, saya mohon maaf dan terimakasih.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatu

3 komentar:

  1. Terima kasih atas pidatonya, saya mengambil beberala pesan isi disini untuk disampaikan didalem ujian praktek saya


    sekali lagi terima kasih.

    BalasHapus
  2. Sangat membantu. Izin copy paste untuk kepentingan tugas. Terima kasih

    BalasHapus